Unhas Gelar Expo KKN 2025, Pamerkan Ratusan Karya Mahasiswa di 563 Desa

Makassar, 6 September 2025 – Universitas Hasanuddin menggelar Expo Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2025 sebagai bentuk tanggung jawab sekaligus wadah apresiasi terhadap karya mahasiswa yang telah diterapkan di berbagai lokasi penempatan. Kegiatan berlangsung pada Sabtu, 6 September 2025, pukul 08.00–12.00 WITA di GOR – JK Arenatorium Unhas. Expo ini dihadiri Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K); Direktur TRANSDIVA, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D.; Kasubdit Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP; para dekan, wakil dekan, dosen pendamping KKN, perwakilan mitra pemerintah daerah dan institusi, serta ribuan mahasiswa peserta KKN Gelombang 114. Tahun ini, Expo KKN Unhas menampilkan beragam hasil inovasi dan program kerja mahasiswa, yakni sebanyak 257 produk nyata dan 94 produk hirilisasi yang tersebar mulai dari teknologi tepat guna, pemberdayaan masyarakat, pengembangan potensi lokal, hingga solusi kreatif berbasis kearifan lokal. Dalam sambutannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, menekankan bahwa Expo KKN adalah bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam pembangunan daerah. “KKN bukan hanya ruang belajar bagi mahasiswa, tetapi juga sarana menghadirkan solusi langsung kepada masyarakat. Melalui Expo ini, kami ingin memperlihatkan bagaimana mahasiswa hadir, mendengar, dan berkarya untuk negeri,” ujarnya. Selain pameran karya, kegiatan juga dirangkaikan dengan presentasi program unggulan mahasiswa, forum refleksi bersama mitra, serta penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Universitas Hasanuddin melalui Direktorat Transdiva dan BPJS Ketenagakerjaan. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Transdiva, Sahriyanti Saad, Ph.D., disaksikan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unhas, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K), dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Makassar, Nyoman Hary Sujana. Sementara itu, forum refleksi menjadi ruang komunikasi langsung sekaligus evaluasi kontribusi mahasiswa KKN dan arah kolaborasi ke depan. Dalam forum refleksi, sejumlah mitra menyampaikan apresiasi dan pandangannya. Sekjen Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Sriyana, SH, LLM, DFM, menegaskan bahwa lembaganya sangat terbuka untuk bekerja sama lintas disiplin ilmu, baik untuk penguatan kelembagaan maupun pemberdayaan masyarakat, meski jumlah penempatan mahasiswa masih terbatas. Dari daerah, Kadis Pariwisata Maros menyampaikan antusiasme pemerintah daerah dalam menerima mahasiswa KKN, khususnya untuk mendukung sektor pariwisata, pertanian, dan perikanan. Ia juga menekankan pentingnya pendampingan hukum mahasiswa dalam isu strategis pertambangan yang tengah dihadapi daerah tersebut. Sementara itu, Direktur RSUD Bantaeng menyoroti kontribusi mahasiswa di bidang kesehatan masyarakat. Kehadiran mereka dinilai penting untuk mendukung proses persiapan akreditasi puskesmas, yang memiliki dampak langsung terhadap mutu pelayanan kesehatan nasional, termasuk layanan BPJS. Apresiasi juga datang dari wakil Pemerintah Kabupaten Sidrap. Pihaknya menyampaikan pesan langsung dari Bupati Sidrap yang meminta agar mahasiswa KKN dapat ditempatkan di 106 desa pada gelombang berikutnya. Permintaan ini diharapkan menjadi kelanjutan dari inovasi yang telah dihadirkan mahasiswa KKN Gelombang 114. Dari sektor hukum, Kejaksaan Tinggi Kota Makassar turut memberikan penghargaan atas kinerja dan kolaborasi mahasiswa KKN 114 yang ditempatkan di institusi tersebut. Kehadiran mahasiswa dinilai memberi dukungan positif dalam penguatan program dan aktivitas kelembagaan. Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke booth-booth pameran hasil karya mahasiswa dari berbagai kabupaten. Setiap booth dihias kreatif untuk menampilkan identitas daerah masing-masing sekaligus memperlihatkan keberagaman program kerja KKN. Dengan melibatkan lebih dari 30 kabupaten, 145 kecamatan, 563 desa, dan 4.738 mahasiswa peserta, Expo KKN 2025 menegaskan peran Unhas dalam memperkuat kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata implementasi program “Kampus Berdampak” yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Melalui kegiatan Expo, Unhas berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya sekaligus menjadi motor penggerak pembangunan berkelanjutan di daerah.
Unhas dan MSU Malaysia Teken MoA Joint Degree Fakultas Kedokteran, Perluas Kolaborasi Internasional Lintas Program Studi

Selangor, 28 Juli 2025 — Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Fakultas Kedokteran resmi menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) program joint degree dengan Management and Science University (MSU), Malaysia, pada Senin, 28 Juli 2025. Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Unhas, Prof. Dr. dr. Haerani Rasyid, M.Kes., Sp.PD., KGH., FINASIM., Sp.GK dan Professor Dr. Khairuddin Abdul Wahab, Dekan International Medical School MSU,, serta disaksikan oleh President of MSU, Prof. Tan Sri Dato’ Wira Dr. Mohd Shukri Ab. Yajid. Penandatanganan ini merupakan bagian dari komitmen bersama untuk membuka jalur pendidikan medis lintas negara yang memperkaya pengalaman akademik dan internasionalisasi lulusan Unhas. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Direktur Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (TRANSDIVA), Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D., dan Kasubdit Pendidikan Internasional, Dr. Februadi Bastian, STP., M.Si., bersama jajaran pimpinan Fakultas Kedokteran, yaitu Prof. dr. Agussalim Bukhari, M.Clin.Med., Ph.D., Sp.GK(K) selaku Wakil Dekan I, Dr. dr. Alfian Zainuddin, MKM sebagai Wakil Dekan III, dr. Dimas Bayu, Sp.PD., K-HOM., M.HPE., FINASIM sebagai Ketua Program Studi Profesi Dokter, dan dr. Asty Amalia, M.Med.Ed sebagai Manajer Akademik. Sebelum penandatanganan, dilakukan diskusi finalisasi antara delegasi Unhas yang dipimpin oleh Direktur TRANSDIVA dan delegasi MSU yang dipimpin oleh Prof. dr. Indang Ariati Arifin, MMedEd, PhD untuk menyelaraskan seluruh dokumen dan detail teknis pelaksanaan kerja sama. Program joint degree ini merupakan hasil pembahasan dan pematangan selama satu tahun terakhir yang melibatkan proses matching dan mapping kurikulum, serta penyusunan skema akademik bersama yang difasilitasi oleh Subdirektorat Pendidikan Internasional TRANSDIVA. Program ini akan mulai diimplementasikan pada tahun akademik 2025/2026. Skema yang digunakan bersifat reciprocal, dimana mahasiswa Unhas akan mengikuti perkuliahan semester pertama di Unhas, kemudian melanjutkan semester dua hingga empat di MSU, dan kembali ke Unhas untuk menyelesaikan tahap akhir pendidikan profesi. Sebaliknya, mahasiswa MSU akan menempuh perkuliahan di MSU selama empat semester pertama, dan menyelesaikan studinya di Unhas. Melalui skema ini, lulusan program akan memperoleh tiga gelar sekaligus, yaitu Sarjana Kedokteran (S.Ked) dari Universitas Hasanuddin, Bachelor of Medical Science (Hons.) dari MSU Malaysia, dan gelar Dokter (dr.) dari program profesi Fakultas Kedokteran Unhas. Ini menjadi salah satu model kerja sama akademik paling komprehensif yang dirancang Unhas bersama mitra internasional, dengan tujuan menghasilkan lulusan berdaya saing tinggi di tingkat global.Selain penandatanganan MoA untuk Fakultas Kedokteran, kunjungan ke MSU ini juga dimanfaatkan untuk mem-follow up program kerja sama bergelar double degree dan joint degree untuk sembilan program studi lainnya yang tengah dalam proses diskusi dan finalisasi dokumen. Langkah ini merupakan bagian dari strategi besar Unhas untuk memperluas jejaring akademik global dan mendorong keterlibatan aktif sivitas akademika dalam kolaborasi internasional lintas bidang. Melalui kerja sama ini, Unhas mempertegas komitmennya dalam membangun pendidikan tinggi berbasis internasional yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.
Go Global! 20 Mahasiswa Unhas Resmi Diwisuda di Nanchang University Melalui Program Joint Degree

Makassar, 18 Juni 2025 – Universitas Hasanuddin kembali menegaskan komitmennya dalam membuka ruang pembelajaran global bagi mahasiswa melalui program kerja sama internasional. Sebanyak 20 mahasiswa Program Studi Bahasa Mandarin dan Kebudayaan Tiongkok (BMKT), Fakultas Ilmu Budaya (FIB) angkatan 2021, resmi mengikuti prosesi wisuda di Nanchang University, Tiongkok, dan dinyatakan lulus dengan menyandang gelar Bachelor of Arts (BA). Para mahasiswa tersebut merupakan bagian dari skema Joint Degree 2+2, hasil kolaborasi strategis antara Universitas Hasanuddin dan Nanchang University yang telah terjalin sejak beberapa tahun terakhir. Program ini memungkinkan mahasiswa menempuh dua tahun masa studi di Unhas dan dua tahun selanjutnya di Nanchang University, sehingga memperoleh pengalaman akademik lintas negara yang terstruktur dan bermutu. Keberhasilan akademik ini merupakan capaian dari angkatan kedua program Joint Degree antara kedua institusi. Selama masa studi, mahasiswa mengikuti kurikulum yang telah disusun bersama oleh Unhas dan Nanchang University. Mata kuliah dari kedua universitas telah disepakati dan diselaraskan sehingga mahasiswa tidak perlu mengulang mata kuliah yang setara, menjadikan proses pembelajaran lebih efisien, jelas, dan terarah. Tak hanya dari sisi akademik, program ini memberikan pengalaman internasional yang kaya, di mana mahasiswa Unhas memiliki kesempatan untuk belajar langsung di lingkungan kampus Tiongkok, berinteraksi dengan budaya lokal, serta mengasah kemampuan bahasa Mandarin secara intensif bersama penutur asli. Exposure global seperti ini menjadi nilai tambah dalam membentuk kompetensi dan perspektif mahasiswa sebagai bagian dari warga dunia. Program Joint Degree atau Gelar Bersama sendiri merupakan skema kerja sama antara dua perguruan tinggi yang memiliki program studi sejenis pada jenjang pendidikan yang sama dimana mahasiswa akan mendapatkan gelar akademik yang sama dari dua institusi dengan kemiripan kurikulum lebih dari 75%. Melalui skema ini, mahasiswa mendapatkan satu gelar akademik yang diakui oleh kedua institusi penyelenggara. Nanchang University, yang berlokasi di Provinsi Jiangxi, merupakan salah satu universitas negeri unggulan di Tiongkok. Dikenal atas keunggulannya dalam bidang sains, teknologi, dan humaniora, universitas ini menjadi mitra strategis Unhas dalam memperluas jaringan pendidikan global. Kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam mendorong internasionalisasi pendidikan dan menjadi bagian dari upaya Universitas Hasanuddin untuk memperkuat posisinya sebagai World Class University dengan menghadirkan program-program internasional yang relevan dan berdampak. Unhas menyampaikan dukungan penuh atas penyelenggaraan program ini dan menilai keberhasilan para mahasiswa sebagai cerminan kualitas institusi serta semangat kolaboratif yang dijunjung tinggi. Dengan capaian ini, Universitas Hasanuddin terus memperkuat langkahnya dalam menyiapkan generasi pembelajar global yang siap menghadapi tantangan masa depan dengan semangat kolaboratif dan wawasan internasional.
Unhas Resmi Lepas Mahasiswa KKN Internasional dan Enrichment Program: Perkuat Semangat Diplomasi dan Pengalaman Global

Makassar, 12 Juni 2025 — Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (TRANSDIVA) secara resmi melepas peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional dan Enrichment Program Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Gelombang 114 Tahun 2025. Kegiatan berlangsung di Ruang Senat, Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, pada Kamis (12/06), dan dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen pendamping, serta para peserta program. Hadir dalam kegiatan ini Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc.; Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K); Direktur TRANSDIVA, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D.; Kasubdit Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat, Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, ST., MT., IPU., CSRS., CRMP; Kasubdit Pendidikan Internasional, Dr. Februadi Bastian, STP., M.Si.; Dekan Fakultas Kedokteran Gigi, drg. Irfan Sugianto, M.Med.Ed., Ph.D.; Dekan Fakultas Hukum, Prof. Dr. Hamzah Halim, S.H., M.H., M.A.P., serta dosen pendamping KKN Internasional dan pengelola kelas internasional. Acara dibuka secara resmi oleh Dr. Nurmala Sari, SKM., M.Kes., MA sebagai pembawa acara, dengan rangkaian awal berupa menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Universitas Hasanuddin, serta pembacaan doa. Dalam laporannya, Direktur TRANSDIVA, Dr. Sahriyanti Saad, menyampaikan bahwa KKN Internasional merupakan bagian dari program enrichment yang bertujuan memberikan pengalaman lintas budaya bagi mahasiswa. Pada gelombang ini, program KKN Internasional terbagi dalam dua batch: batch pertama akan diberangkatkan pada 14 Juni 2025, sedangkan batch kedua pada 19 September 2025. Total sebanyak 62 mahasiswa dari 11 fakultas akan menjalankan program pengabdian di sejumlah sanggar mitra di Malaysia. Sementara itu, enrichment program merupakan bagian dari skema international exposure yang wajib diikuti oleh mahasiswa kelas internasional. Pada program kali ini, sebanyak 51 mahasiswa FKG akan diberangkatkan ke 11 universitas mitra yang tersebar di lima negara, yakni Malaysia, Thailand, Taiwan, Jepang, dan Inggris. Rektor Unhas, Prof. Jamaluddin Jompa, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membangun kompetensi global melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan internasional. “Mahasiswa perlu memperkaya diri dengan berbagai pengalaman global. Exposure melalui kegiatan seperti KKN Internasional dan enrichment program akan membentuk pribadi yang terbuka dan adaptif,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa baik KKN Internasional maupun program enrichment merupakan bagian dari langkah strategis Unhas untuk mendorong internasionalisasi kampus yang sejalan dengan visi Unhas sebagai universitas kelas dunia. Rektor juga berpesan agar mahasiswa mampu menjadi duta yang membawa semangat positif dan nilai-nilai kebudayaan Indonesia selama berkegiatan di lokasi pengabdian dan universitas mitra. “Bawalah pesan-pesan diplomatis yang sejuk. Tunjukkan nilai-nilai kedamaian, kebersamaan, dan semangat belajar dimanapun kalian berada,” pesannya. Kegiatan ditutup dengan pelepasan simbolis oleh Rektor sebagai tanda dimulainya pengabdian lintas negara oleh mahasiswa Universitas Hasanuddin. Para peserta diharapkan mampu menjadi agen transformasi dan menjalin kolaborasi yang produktif dengan mitra internasional.
Unhas-ICEI Jalin Kolaborasi: Dosen Unhas Kini Bisa Berbagi Ilmu melalui MOOC dan Dapatkan Passive Income Lewat Platform ICEI

Makassar, 27–28 Mei 2025 — Subdirektorat Pendidikan Internasional di bawah Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Universitas Hasanuddin menggelar kegiatan “Pelatihan Pengembangan Course di Platform ICEI” selama dua hari di Unhas Hotel and Convention. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) antara Universitas Hasanuddin dan Indonesia Cyber Education Institute (ICEI) yang berlangsung sehari sebelumnya, 26 Mei 2025. Penandatanganan MoA tersebut menjadi tonggak awal kolaborasi strategis antara kedua institusi dalam mendukung ekosistem pembelajaran digital nasional. Kerja sama ini mencerminkan komitmen bersama untuk mendorong ketersediaan pendidikan berkualitas tinggi yang dapat diakses secara fleksibel, kapan pun dan di mana pun. Penandatanganan MoA diwakili oleh Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D., selaku Direktur Transdiva, bersama Prof. Paulina Pannen, M.LS., pendiri ICE Institute. Pelatihan diikuti oleh 30 dosen dari berbagai fakultas di lingkungan Unhas yang direkomendasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unhas. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Subdirektorat Pendidikan Internasional, Dr. Februadi Bastian, S.TP., M.Si., mewakili Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Dalam sambutannya, Dr. Februadi menegaskan bahwa Unhas terus menginisiasi pengembangan sistem pembelajaran berbasis digital melalui platform Massive Open Online Course (MOOC) baik melalui platform MOOC – Unhas Course maupun melalui ICEI, dan kemitraan dengan ICEI diharapkan dapat memperkuat langkah strategis ini baik secara institusional maupun dalam skala nasional. Ia menambahkan, bagi dosen yang ingin membuat akun dan menawarkan course mereka pada platform ICEI maupun Unhas Course dapat menghubungi tim Transdiva untuk segera diproses. Direktur ICEI, Dra. Rahayu Dwi Riyanti, M.A., dalam sesi pemaparan menjelaskan bahwa ICEI merupakan platform MOOC nasional yang dititipkan oleh Dirjen Pendidikan Tinggi pada Universitas Terbuka yang dikelolah secara profesional. ICEI berperan sebagai platform digital layaknya marketplace, dengan produk utama berupa mata kuliah dan kursus daring. Hingga kini, ICEI telah menghadirkan lebih dari 16.000 courses, baik yang bersifat gratis maupun berbayar. Ia menyampaikan harapannya agar para dosen peserta pelatihan dapat merancang course yang tidak hanya inovatif dan menarik, tetapi juga mampu menjangkau lebih banyak pembelajar dari berbagai latar belakang. Dengan demikian, para dosen tidak hanya dapat berbagi ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki peluang untuk memperoleh passive income melalui course berbayar yang mereka tawarkan. Pelatihan berlangsung interaktif, dimulai dengan pemaparan materi dari tim ICEI yang mencakup struktur pelaksanaan, alur pengelolaan course, jenis pembelajaran daring, hingga penyusunan outline konten di hari pertama. Peserta juga mengikuti sesi praktik langsung menggunakan akun masing-masing untuk mulai mengembangkan course mereka. Antusiasme peserta tampak tinggi, terutama dalam sesi diskusi dan review individual yang dipandu oleh tim ICEI di hari kedua. Pada akhir kegiatan, seluruh peserta berhasil menyusun rancangan course yang kemudian diunggah untuk proses kurasi oleh tim Transdiva dan ICEI. Dalam sambutan penutup, Direktur Transdiva, Sahriyanti Saad, Ph.D., menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif para dosen dan menaruh harapan agar hasil pelatihan ini menjadi awal dari transformasi nyata di masing-masing program studi. Diharapkan pula, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dapat disebarluaskan kepada sesama dosen dan mahasiswa, sehingga Universitas Hasanuddin semakin siap untuk beradaptasi dan memaksimalkan pemanfaatan platform pembelajaran digital secara optimal.
KKN Kebangsaan XIII: Unhas Siap Perkuat Kerja Sama dengan Pemerintah Maros sebagai Tuan Rumah

Maros, 22 Mei 2025 – Universitas Hasanuddin melalui Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) menggelar pertemuan strategis bersama Pemerintah Kabupaten Maros untuk membahas pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan XIII, Kamis (22 Mei), pukul 16.00 WITA di Kantor Bupati Kabupaten Maros. Pertemuan ini dihadiri langsung oleh Bupati Kabupaten Maros, H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H., para kepala dinas, serta para camat se-Kabupaten Maros. Dari pihak Unhas, turut hadir Direktur Transdiva Unhas, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., Ph.D., Kasubdit Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat (PBPM), Dr. Ir. Syarifuddin Mabe Parenreng, S.T., M.T., IPU., CSRS., CRMP., serta Dr. Hasrullah, M.A., selaku ketua tim pengembang KKN Kebangsaan dan Tim KKN Kebangsaan Unhas. Diskusi dibuka oleh sambutan Asisten I Bupati Maros, yang menekankan potensi kekayaan alam dan keunikan wisata budaya Maros yang dinilai sangat relevan untuk mendukung kegiatan KKN Kebangsaan. Ia juga menyambut hangat kedatangan tim Unhas sebagai bentuk awal kolaborasi yang positif. Direktur Transdiva Unhas dalam pemaparannya menjelaskan sejarah dan esensi dari program KKN Kebangsaan secara singkat dimana program ini telah berlangsung di berbagai daerah sebelumnya. Ia juga menyampaikan maksud kedatangan tim Unhas, yakni mengajak Pemerintah Kabupaten Maros berdiskusi untuk mempertajam konsep KKN Kebangsaan XIII yang telah direncanakan akan dilaksanakan di wilayah ini. Konsep dasar yang telah disiapkan Unhas adalah pengabdian lintas kampus, di mana mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia akan tinggal dan berbaur langsung di tengah masyarakat Maros. Untuk menyempurnakan pelaksanaannya, diperlukan sinergi bersama dengan pemerintah daerah. Dalam tanggapannya, Bupati Maros, H.A.S. Chaidir Syam, menyampaikan dukungannya dan menegaskan kesiapan pemerintah daerah untuk bekerja sama menyukseskan agenda nasional ini. Ia berharap program ini dapat memberikan pengalaman yang bermakna bagi para peserta dari seluruh Indonesia. Beliau juga menyoroti beberapa spot wisata dan kawasan konservasi di Maros yang dapat dijadikan lokasi pembelajaran dan pengabdian Masyarakat, diantaranya wisata Rammang Rammang, Kawasan Karst Maros, Besse (kerangka manusia tertua di Sulawesi Selatan), hingga yang terbaru, yaitu lukisan purba tertua di dunia yang ada di Leang Karampuang, serta masih banyak lagi. Dari aspek teknis, Kasubdit KKN Unhas, Dr. Syarifuddin, memaparkan secara rinci skema pelaksanaan program. Ia menambahkan bahwa peserta yang akan dilibatkan merupakan mahasiswa terpilih yang aktif dalam kepemimpinan organisasi kampus, sejalan dengan misi nasional mencetak pemimpin masa depan dalam kerangka Generasi Emas Indonesia. Pertemuan ditutup oleh Dr. Hasrullah, inisiator KKN Kebangsaan sekaligus mantan Kepala Pusat KKN Unhas 2011-2019. Dalam refleksinya, ia Kembali mengenang sejarah awal terbentuknya program ini dan menyampaikan harapannya agar pelaksanaan KKN Kebangsaan XIII di Kabupaten Maros tidak hanya memberi manfaat bagi mahasiswa, tetapi juga berdampak positif bagi masyarakat dan pembangunan daerah.
Unhas dan BNNP Sulsel Bahas Kolaborasi Strategis Program KKN Tematik di Wilayah Rawan Narkoba

Makassar, 8 Mei 2025 – Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel) menggelar diskusi kolaborasi untuk membahas program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang akan berfokus pada upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Kepala BNNP Sulsel, Brigjen Pol. Drs. Budi Sajidin, M.Si., Penyidik Madya Kombes Pol. Dr. Agustinus Sollu, S.H., S.S., M.Si., Kepala Bagian Umum Bambang Wahyudin, S.H., M.Kes., dan Koord. P2M Andi Werru Kambau, S.H menyambut kehadiran Direktur Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (Transdiva) Unhas, Sahriyanti Saad, Ph. D., Kasubdit Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat (PBPM), Dr. Syarifuddin Mabe Parenreng, Tim Akselerasi Pendidikan Berbasis Pengabdian kepada Masyarakat, perwakilan Dosen Pendamping Kegiatan KKN, serta perwakilan mahasiswa di Kantor BNN Provinsi Sulawesi Selatan. Pertemuan yang berlangsung hangat tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala BNNP Sulsel. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kolaborasi antara institusi pendidikan dan lembaga pemberantasan narkoba menjadi sangat penting untuk menciptakan kesadaran di lingkungan masyarakat. “Kita membutuhkan kolaborasi antara BNN dan Unhas dalam membangun kesadaran dari masyarakat untuk pencegahan pengedaran narkoba.” ujar Brigjen Budi Sajidin. Direktur Transdiva Unhas, Sahriyanti Saad, Ph. D., menyampaikan bahwa model KKN Unhas telah mengalami transformasi. Jika sebelumnya lokasi KKN ditentukan oleh pengelola, kini program tersebut bersifat responsif berbasis kebutuhan masyarakat dan mitra. “Kami sangat terbuka menerima permintaan langsung dari desa atau lembaga terkait. Mahasiswa yang diturunkan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang keilmuan, agar kontribusinya lebih tepat sasaran,” jelasnya. Khusus untuk tahun ini, terdapat permintaan langsung dari pemerintah daerah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) agar 106 desa yang ada di di kabupaten tersebut dapat menjadi lokasi KKN. Unhas merespons hal ini dengan menyiapkan kurang lebih 800 mahasiswa untuk disebar ke masing-masing posko. Penempatan ini akan disertai pendampingan dan pengawasan ketat, terutama karena wilayah Sidrap yang telah lama mendapat stigma sebagai “kampung narkoba”. Mahasiswa peserta KKN akan menjalankan program selama sekitar 40–45 hari. Seluruh peserta akan mendapatkan pembekalan intensif dari BNNP, termasuk modul edukasi narkotika, strategi pendekatan masyarakat, serta tes urin sebelum dan sesudah KKN. Penyidik Madya BNNP Sulsel, Kombes Pol. Dr. Agustinus Sollu menekankan pentingnya misi P4GN dalam program ini. “Ini bukan sekadar KKN. Mahasiswa akan hadir sebagai agen perubahan, membawa pengetahuan dan sikap preventif di tengah masyarakat yang rentan,” tegasnya. Dalam jangka panjang, kerja sama ini diharapkan tidak hanya mencakup edukasi langsung, tetapi juga riset dan pemberdayaan. Mahasiswa diarahkan untuk mengumpulkan data lapangan, yang nantinya bisa digunakan untuk pemetaan wilayah rawan narkoba serta pengembangan desa tangguh narkoba dan pusat rehabilitasi berbasis masyarakat. “Kami tidak ingin mahasiswa hanya menjadi penonton. Mereka harus menjadi pelaku perubahan sosial yang membawa dampak nyata,” ujar Dr. Syarifuddin Mabe Parenreng, Kasubdit PBPM Unhas. Kerja sama ini akan diformalkan melalui penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara Unhas dan BNNP Sulsel. Harapannya, kolaborasi ini bisa terus berlanjut di masa mendatang dan menjadi model sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga negara dalam menyelesaikan persoalan bangsa.
TARGETKAN INTERNASIONALISASI PENDIDIKAN, UNHAS MENGAKSELERASI PROGRAM DOUBLE DEGREE DAN JOINT DEGREE

Makassar – Universitas Hasanuddin (Unhas) terus mengakselerasi program kerja sama bergelar double degree dan joint degree melalui rapat koordinasi yang digelar pada Selasa, 15 April 2025, dengan fokus mempercepat implementasi program-program internasionalisasi akademik yang telah ada. Rapat ini diadakan oleh Direktorat Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran (TRANSDIVA) yang dipimpin langsung oleh Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., didampingi Direktur Transformasi Pendidikan dan Inovasi Pembelajaran, Ir. Sahriyanti Saad, S.Hut., M.Si., Ph.D., serta dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang I, Prof. drg. Muhammad Ruslin, M.Kes., Ph.D., Sp.BM(K); Sekretaris Universitas, Prof. Ir. Sumbangan Baja, M.Phil., Ph.D.; Direktur Pendidikan, Prof. Risma Illa Maulany, S.Hut., M.NatRes., Ph.D.; Kepala Subdirektorat Pendidikan Internasional, Dr. Februadi Bastian, STP., M.Si.; Kepala Kantor Urusan Internasional yang diwakilkan oleh Muhammad Ridwan, S.S., M.A. selaku sekretaris; serta para dekan dari setiap fakultas. Saat ini, dari total 233 program studi yang ada di Unhas, 83 diantaranya telah terakreditasi internasional. Sayangnya, program studi yang memiliki program Double Degree dan Joint Degree masih sedikit. “Kita punya potensi besar. Sudah waktunya kita hidupkan kembali inovasi pembelajaran internasional, khususnya double dan joint degree,” tegas Rektor. Double degree dinilai menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan rasio jumlah mahasiswa dan dosen asing yang dijadikan sebagai indikator perangkingan internasional universitas. Selain itu, Unhas juga akan mendorong pengiriman mahasiswa lokal ke luar negeri, dengan dukungan beasiswa, minimal satu orang per fakultas untuk mengikuti program Double dan Joint Degree. Rektor juga menargetkan seluruh fakultas memiliki minimal satu kelas internasional atau berbahasa asing yang dimulai semester depan. Saat ini, sudah ada 16 prodi yang menjalankan kelas internasional. Prodi yang telah terakreditasi internasional diharapkan membuka kelas berbahasa Inggris untuk mendukung eksposur global mahasiswa. Program kelas internasional bagi mahasiswa Indonesia juga akan didampingi dengan skema beasiswa khusus. Kerja sama double degree terus diperluas. Shanghai University dan sejumlah kampus di Jerman telah menyatakan komitmen untuk bekerja sama dengan Unhas. LPDP juga disebut siap memberikan pendanaan penuh bagi program master double/joint degree. “Meski hanya satu mahasiswa per fakultas, itu sudah sangat berarti. Ini bagian dari upaya serius Unhas untuk masuk dalam pemeringkatan internasional,” tambahnya. Unhas juga tengah menghidupkan kembali kerja sama double degree pascasarjana dengan Griffith University. Rencananya, dalam satu bulan ke depan akan diadakan evaluasi dari masing-masing fakultas untuk memfollow up progress terkait dengan hasil rapat hari ini. Sebelum menutup rapat, rektor juga mengingatkan bahwa pemantauan mahasiswa yang mengikuti program double degree ada di bawah tanggung jawab bersama hingga mahasiswa melaksanakan wisuda di universitas mitra dan universitas asal.